|KISAH MISTERI YANG MENYERAMKAN Kumpulan cerita dan kisah-kisah misteri yang sangat menyeramkan
sekali. Berhubung hari ini adalah hari kamis dan bertepatan dengan
malam jum'at kliwon..
hal yang paling enak adalah membaca cerita-cerita misteri yang
menyeramkan, yang dijamin bakal membuat bulu kuduk anda berdiri dan anda
menjadi ketakutan!!! heheheheeee...
Kisah Misteri yang akan
a-az bagikan kali ini terdapat 4 cerita yang sangat menyeramkan yang dijamin bakal membuat anda sangat ketakukan sekali!!!
Anda penasaran?? dengan cerita misteri yang mau saya berikan pada hari ini, langsung saja anda baca
Kisah Misteri Yang Sangat Menyeramkan yang ada dibawah ini.
Kisah Misteri Pertemuan Dengan Arwah (Kisah Nyata)
Memasuki Desa Rejo serentak kami semua terdiam. Suasana saat itu
langsung berubah sunyi senyap, seakan-akan kampung itu tak berpenghuni.
Mobil yang kami tumpangi berlima pun berjalan pelan seolah enggan
memasuki desa yang berada di pesisir pantai selatan itu.
Nah, ini dia kampungnya. Asyik juga. Wah aku berharap di sini punya
pengalaman menarik yang seumur hidupku baru kali ini mengalami. Ketemu
kembang desa kek, atau.. belum selesai Heru merampungkan kalimat
tersebut tiba-tiba kami serentak terkesima melihat ada seorang
nenek-nenek berdiri di pinggir jalan. Tampak tangannya membawa lampu
senthir, padahal hari masih siang.
Sebaiknya kita berhati-hati jangan gegabah, kalau ngomong diatur soalnya
kita tidak tahu adat di sini, lagi pula kita tidak tahu apakah mang
Samin masih ingat aku, ujar Didik Arif. Kami yang berlima yakni Didik,
Heru, Rio, Santo dan aku Dion, memang berniat mengisi liburan di desa
mang Samin, mantan tukang kebun keluarga Didik. Desa Rejo terletak di
tepi pantai selatan, merupakan desa yang masih alami dan belum
terkontaminasi budaya asing.
Kami memutuskan untuk berlibur di sini karena cerita Didik yang menurut
mang Samin, dia tinggal di desa yang alami, dan yang membuat kami
tertarik untuk mengunjunginya adalah cerita tentang sebuah tebing yang
indah dan siap untuk didaki. Dasar Heru, dia yang paling getol mengajak
kami ke sana karena kami memang punya hoby panjat tebing. Akhirnya
sampai juga di rumah sederhana Yang asri. Dari dalam tampak
tergopoh-gopoh lelaki paruh baya menyambut kami.
Mas Didik, akhirnya datang juga mari, mari, silahkan, sambut mang Samin
sambil mengajak kami untuk langsung masuk ke rumahnya. Enak juga yah
suasana desa waktu sore, wah aku jadi langsung pengin jalan-jalan nih,
ajak Heru. Namun dengan gugup mang Samin segera mengajak masuk rumah
dahulu dengan setengah memaksa, bahkan istrinya yang muncul kemudian
malah langsung menggandeng tanganku untuk masuk ke dalam rumah.
Seusai mandi dan istirahat sebentar langsung kami disuguhi makan malam.
Mang, ini kan masih sore, baru jam 6 kok sudah makan, nanti saja lah,
aku pengin jalan-jalan, ajak Heru tak sabaran. Tapi dengan sigap mang
Samin segera melarang dan menyuruh makan dulu. "Oke deh, aku sudah lapar
juga kok, eh mang tadi didepan desa aku melihat seorang nenek duduk di
pinggir jalan tapi kok siang-siang menyalakan sentir yah, siapa dia
mang," ujar Didik.
Makan dulu saja, nanti sehabis makan mamang akan ceritakan tentang desa
ini dan aturan-aturannya, ujar mang Samin. Dengan penuh penasaran
akhirnya kami menikmati makan malam denga tergesa-gesa. Seusai makan
sambil nyeruput wedang jahe suguhan kami duduk di ruang tengah untuk
mendengarkan penjelasan mang Samin. Mas, sebenarnya kedatangan mas-mas
disini agak kurang tepat, mungkin kalau kalian memperhatikan sejak
memasuki desa ini akan terasa aneh kan, ini karena beberapa hari ini
arwah Saras muncul lagi,". "Saras, siapa Saras mang, tanyaku penasaran.
Maaf mas, membicarakan asal usul Saras adalah tabu di desa ini, yang
penting kita tidak boleh mengganggunya dan cara yang dilakukan oleh
warga desa adalah dengan tidak keluar rumah selepas magrib dan tidak
boleh berkata-kata kotor, tapi ini cuma terjadi selama sepasar (5 hari)
saja setelah itu seperti biasa, ujar mang Samin serius. Akhirnya, kami
cuma melewatkan malam pertama dengan saling diam, walaupun ada guyonan
malah terkesan hambar.
Esok paginya kita sudah siap pergi menuju tebing seperti yang dimaksud
oleh mang samin, dengan diantar oleh mang samin akhirnya kami sampai
ditempat tujuan. Sengaja mang samin hari itu libur ke ladang hanya untuk
menunggui kami, sepertinya takut kalau-kalau kami terkena sesuatu.
Dengan bentuk tebing yang masih asli, berjarak sekitar 100 meter dari
garis pantai, pemandangannya begitu menakjubkan memandang hamparan
pantai selatan dari atas tebing, karena dari dasar tebing kita tidak
bisa melihat laut. Memang bentuk tebing sangat memudahkan pemanjat untuk
mendakinya selain banyak tumpuan juga banyak cekungan untuk pegangan.
Heru sebagai leader (orang pertama) yang sampai atas sambil menunggu
yang lainnya. Heru melihat-lihat sekeliling tempatnya berdiri, tak jauh
dari tempatnya berdiri dilihatnya seorang gadis berdiri menghadap pantai
duduk di atas batu. Bajunya khas orang desa dan didekatnya terdapat
tenggok yang berisi singkong. Ah pasti dia gadis desa sini, tapi kok
bisa sampai atas ya, lewat mana?? pikir Heru. Kemudian dia menghampiri
gadis itu dan menyapanya. Pagi mbak, sendirian yah habis dari kebon??,
sapa Heru sok ramah.
Iya, jawabnya singkat. Saya Heru dari Solo, mbak namanya siapa???,
seloroh Heru lagi, muncul sikap playboynya. "Wati, ucap gadis itu lirih
sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Wah kesempatan nih,
waduh tangannya halus banget tapi kok dingin, ya, pikir Heru. Kok bisa
naik ke atas, lewat mana??, Pertanyaan Heru itu cuma dijawab dengan arah
telunjuk Wati yang menuju jalan kecil terjal dipinggir bukit.
Tiba-tiba. Her, ngapain kamu, eh malah cengar-cengir kok aku tidak bantu
naik, teriak Rio yang kedatangannya disusul oleh Dion.
Hoi sini dong aku dapet kenalan cewek cantik nih, sini, teriak Heru.
Tapi, Lho mana Wati, kok hilang, wah pasti gara-gara kalian Wati pergi,
ujar Heru sambil memandang jalan terjal yang mungkin dilalui Wati.
Selepas siang kami pulang ke rumah mang Samin lagi dan cerita Heru
ketemu dengan Wati agaknya tidak terdengar lagi dari mulut Heru. Hingga
malam tiba, mendadak tubuh Heru menggigil kedinginan tapi tubuhnya
panas.
Her kenapa kamu wah, susah kalau bawa anak mami, pasti dia kangen
ibunya, kelakar Santo. Tapi mang samin menanggapinya lain. Apa yang
terjadi dengan kalian diatas tadi??, tanya mang Samin. Tidak ada apa-apa
kok, entah kalau Heru, ujar Santo. Eh, ya, tadi Heru bilang ketemu
dengan gadis bernama siapaRio??, 'O, Wati' sahut Rio. Tiba-tiba wajah
mang Samin dan istrinya berubah, seperti ketakutan. Mas kalian tunggu
sebentar di sini yah, tapi aku minta ditemani salah satu dari kalian
untuk keluar sebentar, ujar mang Samin tambah membuat kami heran.
Sudah nanti saya ceritakan, akhirnya Didik yang pergi menemani mang
Samin dan sebentar kemudian mereka datang bersama dengan mbok Nah,
dikenal sebagai tabib di desa tersebut. Setelah diberi japa mantra
akhirnya tubuh Heru jadi tenang dan hilang sesak panasnya. Tolong
setelah siuman minumkan ramuan ini, sudah saya mau langsung pulang tidak
usah diantar, ujar mbok Nah.
Heru masih belum sadar, sepertinya tidur. Akhirnya mang Samin bercerita,
kalau gadis yang dtemui Heru bernama Wati tersebut tak lain adalah
Saras, alias Saraswati. Dan, hingga Heru kejang seperti itu pasti karena
Heru telah menyentuh tubuh Saraswati. "Jangankan bersalaman, menyentuh
saja sudah terkena sawab-nya, tapi untung belum parah jadi masih bisa
tertolong, dan nenek yang kalian temui di depan desa itu adalah ibu
Saraswati. Dia masih hidup tapi kurang waras, dia selalu menyalakan
lampu kerena ingin mencari anaknya siang maupun malam," terang mang
Samin.
Tapi Saras tidak kejam, hanya sebatas menggoda saja, imbuhnya. Kalau
boleh tahu siapa Sarawati pak, kenapa bisa jadi begitu, tanya Dion. Mang
Samin takut menceritakan kisah Saraswati pada malam hari, setelah esok
pagi baru dia cerita tentang Saraswati. Tuturnya, dia seorang anak yang
lahir dari hubungan wanita desa setempat dengan seorang pria pendatang.
Namun setelah Saraswati tumbuh menjadi seorang gadis dewasa sang ayah
yang bejat malah memperkosanya dan akhirnya Saraswati bunuh diri
nyemplung laut. Ayahnya sendiri tewas dihakimi massa. Kisah tersebut
sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu, tapi sang ibu Saraswati sampai
sekarang masih belum ketemu mencari anaknya.
---------------------------------------------------------
Kisah Misteri Penampakan Pocong Di Rumah
Kisah ini aku alami kira-kira dua tahun yang lalu, waktu itu aku dan
keluarga baru aja pindah ke rumah baru, kebetulan rumah yang sekarang
kami tempati ini memang agak jauh dari kota, agak di perkampungan gitu
deh, tapi suasanan dan alamnya masih asri banget, itu yang bikin aku dan
keluarga milih tinggal disini.
Malam itu cuaca panas banget, anakku yang tadinya tidur lelap tiba-tiba
terbangun karena cuaca yang panas, dia minta pindah tidur ke ruangan
tivi, kebetulan karena ruangan tivi besar, jadi lumayan adem lah
udaranya, aku bangunin suamiku supaya nemenin kami tidur di ruangan
tivi, sambil menggendong anakku dan terkantuk-kantuk kami pun pindah
tidur ke ruangan tivi.
Awalnya sih ga ada yang aneh, karena memang hampir setiap malam kalau
anakku kepanasan tidur di kamar, kami selalu pindah tidur kesana, tapi
entah kenapa malam itu perasaanku gak enak. Posisi kami saat itu anakku
bersebelahan dengan dinding, suamiku ditengah dan aku dipinggir,
kebetulan ruang tivi ini tembusannya adalah ke ruang dapur, dan untuk
menuju ruang dapur kita harus melewati lorong yang lumayan gelap,
diantara dapur dan ruang tivi ini terdapat ruang shalat.
Sebenarnya aku sudah mulai terlelap, tapi entah kenapa tiba-tiba seperti
ada yang membangunkan aku dan menyuruhku untuk melihat ke lorong kecil
itu, aku buka mata dan kulihatlah ke lorong itu, astagfirullah..
ternyata di lorong menuju dapur itu aku melihat sosok pocong yang sedang
melayang-layang melihat ke arahku, hampir tak bisa bernafas aku, aku
coba untuk menutup mata dan membayangkan bahwa ini cuma mimpi. Sambil
membaca ayat-ayat yang aku hafal, kemudian aku buka kembali mataku,
ternyata pocong itu masih disitu dan masih menatap ke arah kami, aku
coba untuk membangunkan suamiku, tapi suaraku seperti tercekat tak bisa
keluar, tanganku juga kucoba untuk menepuk pundak suamiku, tapi tak bisa
bergerak, aku fikir kalau mimpi kenapa aku bisa mendengar dengkuran
suamiku?? dan cahaya lampu dari kamar tidur kami???
Kembali aku coba untuk membaca ayat kursi berkali-kali, sambil
memejamkan mata, waktu aku buka kembali mataku, kulihat pocong itu sudah
tidak berada disitu lagi, dan aku juga bisa menggerakkan badanku,
langsung kubangunkan suamiku dan ku gotong anakku kembali ke kamar, lalu
suamiku nanya: ada apa?? kok balik ke kamar lagi???, udah ga usa
nanya-nanya besok aja aku ceritain, gitu kataku.
Besok paginya aku ceritakan apa yang aku liat malam itu sama suamiku,
suamiku cuma bilang mungkin aku cuma mimpi, jadi kebawa-bawa, kesel juga
sih dibilang gitu, tapi kupikir mungkin juga aku sedang bermimpi, tapi
kenapa sepertinya nyata???
Siangnya aku dengar kabar bahwa ada tetangga kami yang meninggal dan
katanya sih lupa dibuka ikatan pocongnya, dan biasanya orang yang
meninggal yang lupa dibuka ikatan pocongnya arwahnya akan mendatangi
orang-orang di sekitar tempat tinggalnya untuk minta dibukakan tali
pocongnya.
Tapi kalau memang cerita itu benar, kenapa aku yang didatangi???
sedangkan aku tidak begitu kenal dengan almarhum, wallahualam lah,
begitu mendengar berita itu aku langsung pergi ke rumah almarhum dan
memberitahu keluarganya mengenai kejadian yang kualami.
Begitu mendengar ceritaku, keluarga almarhum langsung menuju ke kuburan
almarhum dan menggali lagi kuburannya untuk memastikan apakah benar
ikatan pocongnya itu belum dibuka, ternyata benar, yang menguburkan
almarhum lupa membuka ikatan pocongnya. Kemudian ikatan pocongnya pun
dibuka, dan orang yang bertugas menguburkan almarhum meminta maaf kepada
keluarga almarhum.
Sejak kejadian itu aku tidak mau lagi tidur di ruangan tivi, biarpun
udara di kamar panasnya kayak apa, aku udah tobat, gak mau ngalamin
kejadian yang sama untuk kedua kalinya.
---------------------------------------------------------
Kisah Misteri Kesurupan Pocong Di VILLA (Kisah Nyata)
Kisah misteri ini berawal ketika kami mengadakan acara perpisahan
kuliah, rencananya kami akan mengadakan perpisahan di Villa. Karena
bulan saat itu kebetulan sekali adalah musim liburan sekolah jadi kami
sulit sekali mendapatkan Villa yang kami inginkan, untungnya teman punya
Villa yang cukup bagus dan tepat untuk acara kami.
Villa itu terletak di daerah Anyer, senang sekali karena didepan Villa
ada laut yang luas. Itu sih kata teman-teman yang sudah survei kesana,
dan katanya lagi Villa itu selain indah ada kolam renang air hangat
juga, pokoknya sempurna banget deh! mana murah lagi harganya, mungkin
karena Villa itu kepunyaan teman kami sendiri.
Kami berangkat seminggu setelah wisuda, kami berkumpul dikampus agar
mudah saja, selain itu juga kebanyakan dari kami rumahnya jauh-jauh.
Kami kesana dengan menyewa 2 buah Bus Hiba yang berukuran sedang, karena
kami terbagi dalam 2 kelas. Dasar anak-anak Indonesia tetap aja make
system Jam Karet, janjian jam 10 eh malah datangnya jam 12, aku dan
temanku menunggu dengan kesal sekali. Tapi.. akhitnya terkumpul deh.
Karena kami berangkatnya siang, maka kami sampai Villa sudah malam hari.
Rasa lelah terhapus setelah sampai dan istirahat sebentar. Villa ini
terlihat megah dan nyaman, villa ini terdapat 6 kamar, kami memilih
kamar masing-masing, aku beserta Gang’s ku memilih kamar yang cukup
luas, maklum kami berjumlah 5 orang. Ternyata ada 6 orang lagi yang
tidak kebagian kamar, tapi tak apa-apa toh mereka laki-laki. Setelah
acara makan malam kami berkumnpul diruang tengah, ada yang main gitar,
ada yang main kartu walau tidak memakai uang, dan ada juga yang sekedar
ngobrol-ngobrol santai.
Tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 00:15 malam, yang tinggal aku
dan tiga temanku yang sedang bergosip ria, teman-teman sudah pada tidur
semua. Tengah asyiknya kami bercerita tiba-tiba pintu depan terdengar
ada yang mengetuk.. Duk.. Duk.. Duk... Suaranya kencang sekali, dengan
kesal aku bangun untuk membuka pintu.
Setelah aku buka ternyata tidak ada orangnya, dengan kesal aku berkata:
Eh iseng amat sih! jangan main-main ya! udah malam nich! loe orang apa
setan???. Belum selesai aku berkata, tiba-tiba aku melihat dari arah
kanan seperti bayangan putih mirip dengan orang yang telah dibalut kain,
dengan kata lain Pocong!!!. karena aku takut sekali, kemudian aku masuk
untuk bercerita kepada temanku.
Aku bercerita kepada temanku dan ketika aku sedang bercerita tiba-tiba
pintu diketuk kembali, kami serentak kaget dan takut sekali, karena
tiba-tiba kami mencium bau bunga kuburan yang sangat menyengat sekali,
tanpa pikir panjang lagi kami kabur masuk kamar dan kami melihat
teman-teman sudah ada yang tidur dengan nyenyak sekali. Karena tidak mau
membuat yang lain takut maka kami tidak menceritakan kejadian tadi.
Kini sudah pukul 02:00 malam, entah mengapa aku bersama temanku Feny
tidak bisa tidur, mungkin karena kami takut dan entah lah..
Akhirnya kami putuskan untuk berbincang-bincang saja, kami pikir toh
hampir pagi, kami ngobrol sambil memandangi teman-teman yang tertidur
dengan lelap sekali. Entah gimana tiba-tiba aku melihat dipojok belakang
lemari, aku melihat pocong!!! iya. Pocong!! pocong yang aku lihat tadi
diluar villa. Aku takut sekali, dan aku berkata pada temanku Feny yang
ada disebelahku, ternyata dia juga melihat apa yang aku lihat. Feny
terlihat takut sekali dan kulihat badannya mengigil penuh ketakutan.
Kemudian kami bersama-sama teriak sekencang-kencangnya.
Mendengar teriakan kami, teman-teman terbangun dan bertanya ada apa yang
terjadi pada kami, kemudian kami menceritakan apa yang terjadi, maka
kami putuskan bersama-sama tidak tidur dan saling jaga, dan kalo ada
yang mengantuk kami bergantian sampai pagi. Ketika sudah pagi kami
putuskan untuk berbicara pada ketua panitia dari acara ini, entah
bagaimana, Dony ketua panitia juga berkata kalo dia juga melihat pocong
ketika sedang melakukan inspeksi untuk mengontrol anak-anak yang belum
tidur.
Antara takut dan ngeri, kami putuskan untuk pindah kamar, tapi ya
Ampun.. Kamar cowok ini berantakan sekali dan jorok sekali, kami jadi
tidak pindah kamar saja, biarin deh ketemu setan dari pada tidur
ditempat yang jorok banget. Malamnya kami tidur dengan tidak tenang
sekali, dan kami putuskan untuk membaca doa apa saja yang kami bisa,
entah bagaimana tiba-tiba ada suara yang menggema keseluruh kamar..
Kalian anak muda.. sombong sekali hingga berani mengganggu kami penunggu
villa ini!!!. Mendengarnya kami jadi sangat takut, tanpa sadar aku
terdiam dan menyedari bahwa yang dimaksud suara tadi adalah aku yang
memang telah kasar marah-marah kemarin malam.
Tanpa sadar dalam hati aku memohon maaf atas semua kesalahanku dan
memohon pada Allah agar melindungi kami dari setan dan segala jenisnya.
Aku membaca ayat kursi dan belum habis aku membaca tiba-tiba ada suara
yang berterima kasih dan tiba-tiba kami melihat sebuah bayangan… POCONG
itu lagi dan aku mendengar bunyi… pocong itu berbunyi.. Duk.. Duk..
Ternyata yang kami dengar kemarin bukan bunyi pintu, tapi melainkan
bunyi langkah pocong itu.. kami berteriak dan aku tak sadarkan diri,
kata teman-teman aku tadi malam kesurupan dan mengoceh yang tidak
karuan, untung saja ada orang pintar (yang di panggil salah satu
temanku, orang sekitar villa) yang menolong.. akhirnya kami selamat dan
pulang ke Jakarta dengan penuh suka cita, penuh dengan pengalaman yang
mengerikan sekaligus pelajaran buat kami, jangan membuat onar di tempat
lain.
---------------------------------------------------------
Kisah Misteri Makam Mabar
Makam ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Terletak di Mabar, KM
9,2, tak jauh dari jalan raya, Medan-Belawan. Dengan memasuki sebuah
lorong kecil, kira-kira berjarak seratus meter, tampaklah sebuah makam
yang sangat unik. Yang memiliki nisan yang berarsitektur kuno.
Menurut sumber yang di dapat, makam tersebut adalah sebuah makam dari
seorang pengembara. Beliau berasal dari ujung Sumatera, Nangroe Aceh
Darussalam.
Masyarakat sekitar makam, tak ada yang mengetahui dengan pasti, nama
dari orang yang disemayamkan dimakam itu. Namanya aku tak tahu. tapi
setahu aku, yang dikuburkan di situ, seorang yang datang dari Aceh,"
ujar seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan.
Dengan dilindungi sebuah pohon yang rimbun, makam pun terlihat sejuk.
Sinar mentari pun tak tembus ke makam itu. Dengan nisan yang berbeda,
dari makam-makam yang sering kita lihat, makam ini juga memiliki cerita
mistis.
Cerita mistis yang ada antara lain adalah: penghuni makam yang sering
menampakkan wujudnya. Dan di sisi makam, terdapat sebuah lobang, menurut
warga setempat, lobang tersebut dihuni seekor ular siluman.
Walau tak berapa indah, namun makam ini tampak terlihat bersih. Jika ada
yang mengotori makam ini, akan mendapatkan ganjaran. Berupa sebuah
penyakit. Dan penyakit ini, tak mudah di obati.
Seperti penuturan seorang nenek, yang telah bertahun-tahun tinggal di tempat itu.
Sekitar tahun delapan puluhan, masyarakat yang berdomisili di kawasan
ini, selalu mematuhi peraturan, yaitu tak ada yang berani, mengotori
makam yang bisa dibilang keramat, ucap nenek yang biasa dipanggil nek
Ijah.
Bagi yang melanggar larangan tersebut, pasti akan terkena musibah.
Musibah yang datang pun, dapat menular ke orang lain, atau orang yang
terdekat. Tak hanya yang mengotori saja yang kena, bisa juga keluarganya
ikut kena penyakit, tambah Nek Ijah, yang tambah semangat bercerita.
Biasanya, Sakit yang diderita, susah untuk mendapatkan obatnya. Karena
sakit tersebut datang dari hal yang ghaib. Penghuninya adalah makhluk
gaib, dan hanya ingin sekitar tempatnya terlihat bersih, ujar nek Ijah.
Tak hanya orang lain, anak nek Ijah pun pernah mengalami sakit. Sakit
tersebut datang setelah anaknya membuang sampah ke makam. Sebenarnya
anak nek Ijah tak sengaja membuang sampah.
Saat itu ia sedang menyapu rumahnya. Dan tanpa sadar, sampahnya di buang
ke arah makam. Keesokan harinya, anak Nek Ijah, mengalami sakit panas
tinggi. Dan mengerang-ngerang seperti orang kemasukan. Mengetahui sakit
yang dialami anaknya, nek Ijah bertanya, Apa yang kamu lakukan semalam,
ucap nek Ijah kepada anaknya. Mungkin karena sembarangan buang sampah
mak. Tanpa sengaja, aku buang sampah ke kuburan itu, jawabnya.
Nek Ijah pun menyiapkan sesajen untuk permintaan maaf. Dengan sedikit
ritual, Nek Ijah meminta maaf atas apa yang diperbuat anaknya. Yang
ditujukan kepada penghuni makam tersebut. Dan meminta kesembuhan
anaknya, dari penyakit yang dideritanya. Dan sesajen yang telah
tersedia, diletakkan di atas makam.
Selang satu hari, keadaan anak nek Ijah semakin membaik. Dan panas
tinggi yang dideritanya juga sudah menurun. Sejak saat itulah, nek Ijah
memperingati keluarganya agar tidak mengotori makam tersebut.
Bertemu Dua Orang Berpakaian Kerajaan Melayu
Jali yang tinggal tepat di samping makam, bercerita kalau ia sering didatangi dua orang dengan berpakaian kerajaan Melayu.
Dua makhluk gaib yang sering mendatangi Jali, datang dengan wujud
laki-laki dan wanita. Jali juga sering bermimpi dengan kedua orang
makhluk halus tersebut. Dan yang paling mengejutkan Jali adalah, kedua
makhluk halus dengan wujud manusia, datang dan pergi dari makam yang ada
di samping rumahnya.
Saat pertama aku didatangi oleh kedua orang itu, aku sungguh
terperanjat, dan terdiam, sambil terus memandangi kedua orang itu. Hanya
beberapa detik saja, berlalu meninggalkanku, ucap Jali yang seakan tak
percaya.
Keesokan harinya, kedua makhluk gaib itu masih mendatangi Jali, setelah
itu pergi lagi. Karena penasaran, Jali mengikuti kedua makhluk tersebut.
Tak disangka oleh Jali sebelumnya, ternyata mereka berdua hilang
ditengah makam
Selang dua hari berikutnya, Jali yang sedang tertidur dan terbangun dari
tidurnya, karena mendengar suara ribut-ribut dari dapurnya. Suara yang
berasal dari dapurnya itu, seperti suara sendok yang berlaga dengan
piring.
Ingin mengetahui apa yang terjadi di dapur rumahnya, Jali segera bangkit
dari peraduannya. Dengan perlahan, ia melangkahkan kaki menuju dapur.
Dan setelah tahu apa yang dilihatnya, darah Jali berdesir seketika.
Aku terkejut sekali, apa yang kulihat seperti mimpi. Aku melihat dua
orang sedang asyik menyantap makanan, ujar Jali, yang melihat dua orang,
yang mendatanginya sebelumnya.
Jali yang tak berani mendatangi kedua makhluk tersebut, hanya mengintip
dari kain pintu saja. Seakan tak mengetahui, kalau ada manusia yang
mengintip, Kedua makhluk tersebut, masih tetap menyantap makanan Jali.
Setelah menyantap makanan tersebut, sepasang makhluk gaib itu memandang
kearah pintu, dimana tempat Jali mengintip. Sepasang makhluk gaib itu
tersenyum dan pergi dengan menembus dinding dapur yang terbuat dari
kayu.
Karena seringnya didatangi makhluk halus yang berpakaian kerajaan
Melayu, akhirnya Jali mendatangi seorang paranormal. Dan menceritakan
kejadian aneh yang telah dialaminya.
Menurut keterangan dari Paranormal tersebut, sepasang makhluk gaib yang
sering di jumpai jali, adalah jelmaan dari penunggu makam. Yang dapat
merubah bentuk atau wujudnya.
Jangan khawatir, makhluk itu tidak akan mengganggu, selagi masyarakat
disini tidak merusak tempatnya, makam keramat, ucap Jali, menirukan apa
yang dikatakan paranormal yang ditanyai.
Setelah konsultasi dengan Paranormal tersebut, hati Jali pun menjadi
sedikit lega. Walaupun masih sering didatangi, Jali menganggapnya hal
yang biasa. Hingga lama-kelamaan, sudah jarang terlihat, sepasang
makhluk yang sering mendatangi Jali.
Kalau sekarang, mereka sudah jarang mendatangiku, ujar Jali mengakhiri
kisahnya, tentang penampakan yang pernah ia lihat. Tak hanya Jali yang
mengalami kisah aneh, seorang tetangganya juga punya cerita, tentang
makam misterius yang menjadi keramat.
Ular Siluman Penunggu Makam
Kisah ini diceritakan oleh Iwan, seorang warga Mabar yang tinggal tak
jauh dari makam tersebut. Kala itu, Iwan sedang tak enak badan. jadi
iwan pun terpaksa minta cuti, tak masuk kerja. Kalau dipaksa, takut
nanti aku tak sanggup, ujar Iwan yang bekerja disalah satu Pabrik di
Kawasan Industri Medan.
Pukul dua siang, Iwan bangkit dari tempat tidurnya. Dan memanggil Leli,
Istrinya. Tolong buatkan aku kopi, ujar Iwan kepada Leli. Karena tak ada
air panas, Leli beranjak ke dapur untuk memasak air.
Setelah air untuk dimasak tersedia, Leli pun menuju kompor. Namun,
alangkah terkejutnya Leli saat ingin meletakkan baskom isi air ke
kompor. Tepat diatas kompor, telah melingkar sebuah ular yang berukuran
tak begitu besar. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak bayi.
Karena terkejut, Leli menjerit. Dan berlari ke suaminya. Ada ular bang,
di atas kompor, jerit Leli kepada Iwan. Mendengar jeritan Leli, Iwan
mengambil sapu ijuk. Dengan perlahan mengangkat ular tersebut.
Entah mengapa ular itu tak bisa terangkat. Karena kesal, Iwan
menghantamkan sapu ijuk ke badan ular itu. mungkin karena terlalu kuat,
ular itu bangkit dan menyerangku, ucap Iwan.
Saat ular tersebut menyerang, Iwan dengan sigap mengayunkan sapunya. Dan
terjadilah keanehan diluar akal manusia, ular tersebut lengket diasbes
rumahnya. Iwan pun seakan tidak percaya.
Dengan segera, Iwan berlari ke rumah Tok Onde. Karena Tok Onde salah
satu warga yang telah lama menetap di kawasan itu. Iwan pun mengajak tok
Onde ke rumahnya.
Sementara di dalam rumah Iwan, adiknya yang bernama Budi sedang berusaha
menjolok Ular yang ada di asbes. Dan usahanya berhasil, ular tersebut
jatuh ke lantai.
Tak lama kemudian tibalah Iwan bersama Tok Onde. Jangan ada yang
menyentuh ular itu, ucap Tok Onde. Dengan mulut yang bergerak-gerak, Tok
Onde menengadahkan tangannya. Secara tiba-tiba, ular tersebut kembali
menggulungkan badannya. Namun masih berada di dalam ruang dapur Iwan.
Lalu Tok Onde menyuruh Iwan untuk mengambil beras kuning, garam, dan
kembang tujuh rupa.
Setelah apa yang diminta Tok Onde tersedia, dengan membaca doa-doa, Tok
Onde menyiramkannya ke arah ular tersebut. Tak berapa lama, ular
tersebut berjalan perlahan menuju liang yang ada disamping makam.
Menurut Tok Onde, ular tersebut adalah penghuni makam yang keramat itu.
Dan itu adalah ular siluman. Yang juga bisa merubah-ubah bentuk. Ular
tersebut sekaligus menjaga kampung kita ini, ucap tok Onde kepada Iwan.
Esoknya, keanehan pun terjadi. Budi yang baru bangun dari tidurnya,
tidak bisa menggerakkan kepala. Kepala Budi teleng di sebelah kanan.
Budi pun dibawa ke seorang paranormal. Dan paranormal itu pun
menyembuhkan derita Budi.
Dengan terawangan yang dilakukan paranormal tersebut, diketahui Budi
terkena penyakit akibat kesalahan yang dilakukannya. Yaitu dengan
sembarangan memukul ular siluman.
Itulah kisah mistis yang ada di makam yang terletak di KM. 9,2 Mabar.
Makam tersebut dihuni oleh makhluk halus yang dapat merubah bentuk. Dulu
ada juga wartawan yang datang kemari, kemudian dia mengambil gambar
kuburan ini. sayangnya, setelah dicuci cetak, hanya lembaran kosong yang
tampak, ujar Iwan.
Bagaimana teman-teman dengan
KISAH MISTERI YANG MENYERAMKAN
yang saya berikan hari ini, benar-benar menyeramkan bukan?? semoga
cerita misterinya dapat bermanfaat buat anda semua para pembaca setia
blog ini, Terima Kasih.
By :Muhammad rafly
facebook :
Muha.rafly@yahoo.co.id
Thanks guys uda baca….